Tanaman leilem merupakan tanaman endemik Sulawesi Utara yang mulai banyak dieksplor oleh para peneliti berhubungan dengan khasiatnya dalam bidang kesehatan. Daun leilem diketahui mengandung nutrisi yang tinggi sehingga potensial sebagai suplemen makanan. Saat ini pembuatan teh celup mulai menjadi pilihan praktis dalam menggunakan obat tradisional, dimana penggunaan kata teh telah berkembang artinya, sehingga tidak hanya merujuk pada minuman seduhan yang berasal dari daun teh, akan tetapi juga dapat berasal dari tanaman lain. Mitra hanya memanfaatkan tanaman ini dengan cara dikonsumsi dengan mencampurkannya bersama daging, oleh karenanya terlihat antusiasme Mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini karena ingin mengetahui dan mengolah daun leilem dengan cara yang berbeda, yaitu dengan membuat teh celup. Mitra pada kegiatan ini yaitu kolom 19 dan kolom 20 GMIM Pniel Watulambot, Kelurahan Watulambot, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Dosen Program Studi Farmasi yang terdiri dari Widya Astuty Lolo dan Adithya Yudistira. Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap yang dimulai dengan penyuluhan tentang kajian secara ilmiah daun leilem dan khasiatnya dalam pengobatan, serta memberikan pemahaman kepada mitra tentang masa panen dan pengolahan pasca panen. Kemudian dilanjutkan pada pelatihan dan praktek langsung pembuatan teh celup daun leillem yang diawali dengan demonstrasi dan dilanjutkan dengan praktek pembuatan dan pengemasan secara langsung oleh mitra. Melalui kegiatan ini dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manfaat daun leilem dan peserta terampil membuat teh celup daun leilem