Covid-19 disebabkan oleh Corona Virus yang tetiba menyerang di akhir tahun 2019. Di Indonesia, menurut laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia data per 12 Oktober 2021 sebanyak 4.229.813 jiwa terkonfirmasi Covid-19 dan 142.763 jiwa yang telah meninggal dunia.WHO atau Badan Kesehatan dunia menyatakan telah terjadi mutasi genetik dari Covid-19 menjadi Varian B.1.1.7 disebut Alpha, Varian B.1.351 disebut Beta, Varian P.1 disebut Gamma, Varian B.1.617.2 disebut Delta, Varian B.1.427 disebut Epsilon, Varian P.2 disebut Zeta, Varian B.1.525 disebut Eta, Varian P.3 disebut Theta, Varian B.1.526 disebut Lota, dan Varian B.1.617.1 disebut Kappa. Virus Covid-19 termasuk jenis virus RNA (ribonucleic acid), sehingga mudah mengalami mutasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS), virus corona varian Delta ditemukan di Sulawesi Utara. Balitbangkes menyatakan Hasil terhadap delapan spesimen adalah positif SARS-CoV-2 Varians of Concern Delta (B.1.617.2). Pemerintah merespon dengan melaksanakan PSBB dimana memiliki multiple effect. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara mencatat sebanyak 287.640 orang di Sulawesi Utara terdampak akibat pandemi Covid-19 atau sekitar 14,80% dari jumlah total penduduk. Sementara itu, jumlah korban pengangguran akibat covid-19 terdampak sebanyak 24.920 orang.
Himbauan dari pemerintah agar kembali kea lam, menggunakan herbal asli Indonesia untuk meningkatkan imunitas tubuh menjadi penting, mengingat virus Covid-19 yang menyerang memiliki respon berbeda-beda yang memunculkan orang tanpa gejala sampai orang yang rentan dan gejala berat sangat tergantung oleh Imunitas tubuh. Serangkaian hal tersebut mendorong Tim PKM Prodi Farmasi FMIPA Unsrat, apt. Surya Sumantri Abdullah, M.Si. dan apt. Meilani Jayanti, M.Farm. melaksanakan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ke Kelompok Produktif, Majelis Ta’lim Irsyaadul Ibaad dan PKK Kelurahan Bailang Lingkungan 5 Kota Manado.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pelatihan Produksi Minuman Serbuk Jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa), dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) tanpa ampas yang diharapkan sebagai upaya Peningkatan Produktivitas Ekonomi dan Imunitas di Masa Pandemi Covid 19.Rangkaian Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan tentang Covid-19, penyuluhan interaksi obat dan bahan herbal, pembagian masker, dan pembagian rimpang jahe, kunyit, dan temulawak kepada mitra. Diakhiri dengan Pelatihan Produksi Minuman Serbuk Jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa), dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) tanpa ampas. Antusiasme kedua Mitra sangat tinggi dan sangat positif untuk mengatasi masalah kesehatan di masa pandemi yang belum berakhir dan mengatasi problem pengangguran yang diakibatkan oleh wabah pandemi Covid-19.